Secara fisiografis, walaupun batuan penyusun Subzona Gunung Sewu adalah batugamping Formasi Wonosari, khusus di daerah Wediombo terdapat batuan gunung api yang dimasukkan ke dalam Formasi Wuni. Batuan gunung api Wediombo terdiri atas batuan beku luar atau aliran lava dan breksi gunung api yang berasosiasi dengan batuan terobosan Gunung Batur, dan seluruhnya berkomposisi andesit. Persoalannya adalah batuan gunung api tersebut berasal dari tempat yang jauh, setelah mengendap kemudian diterobos oleh magma setempat, atau asosiasi batuan gunung api dan batuan terobosan itu merupakan sisa gunung api purba atau fosil gunung api di daerah tersebut. Penentuan lokasi sebagai bekas pusat erupsi gunung api purba adalah dengan pendekatan geologis, yakni menerapkan prinsip geologi “the present is the key to the past”. Daerah Wediombo membentuk bentang alam tinggian dengan elevasi 280 m di atas permukaan laut dan kelerengan 20-40%. Bentang alam tinggian tersebut memperlihatkan struktur melingkar berdiameter kurang dari 2 km dan membuka menghadap Samudra Hindia. Di dalam struktur melingkar tersebut terdapat batuan terobosan Gunung Batur. Pola pengaliran yang berkembang mengikuti bentuk struktur melingkar, yaitu radial – sub radial. Di samping batuan terobosan Gunung Batur terdapat beberapa retas yang telah mengalami alterasi hidrotermal dan memperlihatkan adanya proses mineralisasi. Sementara itu, bagian lereng luar disusun oleh aliran lava dan batuan fragmental yang membentuk kemiringan lapisan batuan berkisar 22–25 o dengan pola memusat. Secara petrologis batuan terobosan Gunung Batur berwarna kelabu terang – gelap, tekstur porfiritik hipokristalin, dengan fenokris berukuran 1,2 - 2,2 mm, subhedral - euhedral, berstruktur vesikular halus. Batuan ini terdiri atas plagioklas, piroksen, horenblenda, dan mineral opak. Analisis geokimia menunjukkan bahwa batuan ini berasal dari magma toleit busur kepulauan (SiO2 = 60,38- 64,53%, K2O = 0,63 - 0,85%). Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa struktur melingkar merupakan fasies pusat dan lereng sebagai fasies proksimal gunung api purba di daerah Wediombo, Gunungkidul, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar